Senin, 30 Mei 2011

25 Film Indonesia Ramaikan EOS

25 Film Indonesia Ramaikan EOS

25 Film Indonesia Ramaikan EOS PDF Print
Friday, 22 October 2010
FESTIVALFilm Eropa atau Europe on Screen (EOS) akan memutar 40 film dari seluruh dunia.Dari keseluruhan film,25 film lokal akan diputar sebagai bagian dari festival tersebut.


Film pendek hasil seleksi tim kurator EOS 2010 memang menempatkan 25 film Indonesia untuk diputar di EOS.Jumlah ini lebih dari separuh film-film yang kelak akan diputar pada festival yang akan digelar pada 29 Oktober-30 November 2010. Film-film Indonesia ini akan menjadi pertunjukan menarik karena dari 25 film pendek tersebut, hampir keseluruhannya merupakan film-film festival alias tidak pernah diputar di bioskop. Filmfilm Indonesia seperti Cerita Kecil Tentara, Caling Herman, Full Moon, Hujan Tak Jadi Datang, Digital Native, Nyarutang dan beberapa film lainnya telah mengalami seleksi ketat sebelum dinyatakan lolos. 25 film Indonesia itu mendampingi sejumlah film Eropa yang juga jarang dilihat di bioskop Indonesia.

“Keberadaan festival ini semoga bisa diterima masyarakat dan bisa membuka pikiran dan pandangan masyarakat Indonesia terhadap perkembangan di Eropa,” kata wakil dari Kedutaan Besar Belgia, Arnoud Lion, dalam press screening di Hotel Le Meredien, beberapa hari lalu. Dalam festival yang mengambil tema “Europe in Motion” ini, filmfilm Eropa ini dikelompokkan berdasarkan jenis dan kategorinya. Dari 40 film, 29 film merupakan film fiksi, delapan film dokumenter, satu film animasi, dan dua film pendek. Sementara, untuk kategori, dari keseluruhan film tersebut dibagi dalam enam kategori,yakni path of glory, life lesson, youth section, Europe laugh, family affairs, dan Europe on screen short.

Dari 24 negara yang mengirimkan film-filmnya, path of glorymerupakan kategorisasi yang mengambil latar dalam periode kritis sejarah Eropa. Perang yang dipicu oleh nasionalisme,persaingan ekonomi antarnegara,besarnya kekuatan militer di banyak negara, sejarah kebencian, dan bahkan cinta tak berbalas menjadi latar belakang film-film yang tergabung dalam kategori ini.Film-film yang masuk dalam kategori ini, di antaranya Cooking History Protektor, Refractaire, dan Brideshead Revisited. Kategori life lessonsmerupakan film yang menceritakan tentang jalan hidup si tokoh.Film ini akan banyak menceritakan tentang pelajaran hidup dari sang tokoh. Beberapa film memiliki alur cerita yang sedih, tetapi ada juga yang memotivasi penonton untuk mensyukuri hidup.

Lalu, family affair cenderung menyajikan cerita yang dipenuhi oleh problema keluarga.Film-film yang ada dalam kategori ini keseluruhannya mengangkat problematika dalam keluarga,renungan,dan eksplorasi dari pembuat film atas makna menjadi keluarga. Sembilan film dalam kategori ini yang bisa dinikmati oleh penonton, di antaranya The Player, Polygamy, De Storm,dan Quaresma. Untuk kategori Europe on screen short, penyelenggara EOS 2010 menampilkan empat judul film pendek dari pembuat film asal Eropa dan Indonesia.Empat judul film pendek tersebut yakni Your Phone is off the hook, Solna, Cinta, dan Purnama di Pesisir.

Tak hanya film-film yang menampilkan tentang perjalanan hidup yang penuh liku yang kerap diselipi dengan adegan kesedihan, dalam festival ini penonton juga akan disodori film-film yang dijamin akan memancing tawa.Dalam kategori Europe laugh, film-film yang kerap ditampilkan secara serius tiba-tiba akan menjadi lucu dengan gaya lelucon khas Eropa. Film-film yang masuk dalam kategori ini terdiri atas film komedi slapstick, screwball, komedi gelap, hingga komedi romantis.Film-film seperti Soul Kitchen, Mataharis, Jalla! Jalla!, Sooloilua, dan Die Standesbeamtin dijamin membuat penonton terbahak. Menariknya,dalam festival ini, penyelenggara juga tidak akan melakukan penyensoran terhadap keseluruhan film yang diputar.

Nantinya, penyelenggara EOS2010 akan memberlakukan klarifikasi terhadap calon penontonnya. Dengan begitu, untuk film-film tertentu, panitia akan mengklarifikasi penonton berdasarkan umur, dan bukan menggunting film. “Untuk film-film orang dewasa, kami tidak akan melakukan penyensoran, namun kami akan mengklasifikasi berdasarkan umur dari 18 tahun ke atas dan kami akan mengontrol secara ketat penontonnya,” kata Programmer Festival,Veronica Kusumaryati. EOS 2010 kembali digelar karena memang animo masyarakat terhadap film Eropa sangat tinggi. Sejak digelar pada 2007 lalu,animo masyarakat pencinta film-film festival terus mengalami peningkatan. Pada 2007 lalu, jumlah keseluruhan penonton mencapai 4.000, setahun kemudian penonton meningkat menjadi 7.000 penonton, dan pada 2009 tercatat sebanyak 9.000 penonton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar